LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI 1
HISTOLOGI TUMBUHAN
Dosen Pengampu :
1. Dra. Ike Yulia Wiendarlina, M.Farm., Apt.
2. Mindiya Fatmi, M.Farm., Apt.
Asisten Dosen :
Andhika Edvis
Disusun oleh:
Nama : Varah Narista Prasetyo
NPM : 066119033
Kelas : 3A
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Praktikum
· Mempelajari histologi tumbuhan atau ilmu
anatomi fisiologi tumbuhan.
1.2
Dasar Teori
Histologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu
dari cabang-cabang biologi. (Sumardi, 1993).
Jaringan
mengalami proses diferensiasi menurut fungsi dan bentuknya. Bila sel-sel telah
berkelompok dan membentuk jaringan akan muncul fungsi dan hal khusus yang
disebut diferensiasi, sehingga jaringan berkembang membentuk fungsi khusus.
Jaringan yang telah berdiferensiasi dalam waktu tertentu akan membentuk
organ-organ yang memiliki fungsi khusus (Tjitrosoepomo, 1983).
Jaringan
menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan
jaringan dewasa atau permanen. Jaringan
meristem dibagi menjadi tiga yaitu meristem apikal yang terletak di ujung
batang dan akar, meristem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem
interkalar yang terletak diantara satu dan lainnya. Jaringan permanen dibagi
menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan jaringan parenkim. Jaringan permanen
merupakan jaringan yang telah mengalami deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa
tidak membelah diri, bentuknya pun relatif permanen serta rongga selnya besar.
(Kimball, 1991)
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Data Pengamatan
TUMBUHAN |
MIKROSKOPIK |
|
|
|
|
|
|
2.1 Pembahasan
Pada praktikum kali ini akan membahas tentang hsitologi. Histologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail
menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu
dari cabang-cabang biologi. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi
mikroskopis.
Simplisia yang pertama adalah sambiloto, sambiloto atau Andrographidis Herba tumbuh liar di
tempat terbuka, seperti di kebun, tepi sungai, tanah kosong yang agak lernbap,
atau di pekarangan. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Terna
semusim, tinggi 50 – 90 cm, batang disertai banyak cabang berbentuk segi empat
(kwadrangularis) dengan nodus yang membesar. Bagian yang digunakan adalah
ranting berdaun. Zat aktifnya yaitu minyak atsiri, alkaloida, asam kersik,
damar, garam alkali. Kegunaannya untuk Tonikum, antipiretika, diuretika. Dilihat
dari mikroskop terdapat fragmen pengenal adalah epidermis bawah dengan stomata
dan sisik kelenjar, epidermis atas, epidermis atas dengan sistolit, berkas
pengangkut, kelopak bunga dengan tonjolan papila. Jaringan pengangkut sendiri merupakan jaringan yang akan
berfungsi sebagai transportasi hasil dari asimilasi daun hingga ke semua bagian
pada tumbuhan serta pengangkutan air maupun garam mineral. Adapun jaringan pengangkut
ini dibagi ke dalam dua bagian, yaitu floem dan xilem. Xilem merupakan jaringan
kompleks yang akan terdiri dari sel hidup maupun sel mati. Adapun juga jaringan
floem sendiri merupakan jaringan kompleks yang akan terdiri ari berbagai macam
unsur yang akan memiliki tipe berbeda yaitu parenkim serabut, kloroid &
pembuluh lapisan.
Simplisia yang kedua adalah daun jati belanda atau Guazumae Folium dengan karakteristik tanaman
pohon, tinggi lebih kurang 10 meter. Batang keras, bulat, permukaan kasar, banyak
alur, berkayu, bercabang, warna hijau keputih-putihan. Daun tunggal, bulat
telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal berlekuk,
pertulangan menyirip, panjang 10-16 cm, lebar 3-6 cm, warna hijau. Bunga
tunggal, bulat di ketiak daun, warna hijau muda. Buah kotak, bulat, keras,
permukaan berduri, warna hitam. Bagian tanaman yang digunakan adalah daun,
kulit kayu, buah. Dengan khasiat diaforetik, tonik, astringen. Jika dilihat
dari mikroskop fragmen pengenal adalah epidermis atas, epidermis bawah dengan
stomata, rambut penutup berbentuk bintang dan pada tulang daun, serabut dengan
kristal kalsium oksalat dan rambut kelenjar dengan kristal kalsium oksalat.
Epidermis merupakan lapisan jaringan paling luar pada
tanaman yang memiliki fungsi epidermis sebagai pelindung atau penutup dari
semua organ. Sistem jaringan epidermis ialah lapisan terluar tanaman. Epidermis
umumnya terdiri dari lapisan tunggal sel parenkim yang dihasilkan rapi tanpa
ruang interselular.
Simplisia yang terakhir adalah herba meniran atau Phylanthus urinaria, Linn. Perawakannya
berupa semak yang tumbuh tegak dimana tingginya antara 50- 100 cm. Batangnya
berbentuk bulat, licin, tidak berambut dengan diameter 3 mm yang berwarna hijau
pucat. Daunnya tunggal, berseling, dan berbentuk bulat telur atau bulat
memanjang dengan panjang daun antara 5-10 mm, lebar daun 2,5–5 mm, ujung
daunnya berbentuk bundar atau runcing, permukaan daun bagian bawah
berbintik-bintik kelenjar yang berwarna hijau. Dilihat daari mikroskop fragmen
pengenal adalah epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat dengan bentuk
roset, epidermis atas dengan kristal kalsium oksalat bentuk prisma palisade,
epidermis bawah dengan stomata, kulit buah dengan dinding tangensial serupa serabut
sklerenkim dan kulit biji tampak tangensial. Jaringan yang terdapat pada herba
meniran adalah sklerenkim.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1.
Histologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop
pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah satu dari cabang-cabang
biologi.
2.
Jaringan pengangkut dibagi
ke dalam dua bagian, yaitu floem dan xilem.
3.
Epidermis merupakan
lapisan jaringan paling luar pada tanaman yang memiliki fungsi epidermis
sebagai pelindung atau penutup dari semua organ.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardi, I. 1993. Struktur
dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta: UGM
Press. Tjitrosoepomo, S. S. 1983. Botani Umum 1. Bandung: Angkasa.
Kimball, J.W.1991. Biologi.
Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar